A. Peran Komputer Dalam Dunia Bisnis
Pada
saat ini, manfaat komputer sudah dirasakan oleh banyak orang. Komputer
pada umumnya digunakan untuk membantu aktifitas manusia. Misalnya,
membuat berbagai laporan, presentasi, membuat chart dan diagram, membuat
berbagi animasi, berkomunikasi, sharing data, dan sebagainya. Sejalan
dengan berkembanganya Teknologi Informasi, penggunaan dan pemanfaatan
teknologi informasi merupakan indikator kemajuaan teknologi sekaligus
pertumbuhan suatu negara.
Salah satunya adalah komputer bisa
dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencari uang. Dengan memanfaatkan
sistem informasi berbasis e-commerce, dapat mempermudah proses penjualan
dan pembelian barang. Tak hanya dibidang perkantoran ataupun lembaga
saja, di bidang pemasaran dan penjualanpun telah memanfaatkannya. Selain
mempermudah, juga meneliti dari kesalahan serta meningkatkan keuntungan
dibanding perdagangan manual. Dengan sistem e-commerce, proses
penjualan dan pembelian barang lebih praktis, sehingga orang–orang yang
akan melakukan transaksi dapat lebih nyaman dan tidak perlu repot pergi
ke tempat jauh hanya untuk membeli keperluan pakaian. Hal ini juga
bergantung pada pelayanan yang disediakan oleh toko yang bersangkutan,
bagaimana toko menjaga kepercayaan dan keamanan bertransaksi pelanggan.
Masyarakat
kini mudah dalam melakukan perdagangan atau bisnis baik secara individu
maupun perusahaan-perusahaan , tentunya melalui penggunaan teknologi
internet.Internet pada prinsipnya merupakan contoh sebuah jaringan
komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan computer yang tersebar di
seluruh dunia. Yang menarik, siapapun dapat terhubung ke dalam jaringan
ini. Kehadiran internet telah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
berbagai aktifitas manusia, terutama dalam hal kemudahan memperoleh
informasi. Internet memungkinkan siapapun mengakses berita-berita
terkini melalui koran-koran elektronis. Bahkan internet juga mampu
mendukung aktifitas bisnis suatu perusahaan. Aplikasi pendukung bisnis
ini kemudian dikenal dengan sebutan e-Business.
Internet dan E-business
Internet
membawa perubahan cukup besar terhadap bisnis dan melahirkan istilah
yang disebut e-business. Kotler (2003) mendefinisikan e-business sebagai
“penggunaan alat dan platform elektronis untuk melaksanakan bisnis
perusahaan”. Secara lebih jelas, O’Brien (2001) mendefinisikannya
sebagai “penggunaan teknologi-teknologi Internet untuk menghubungkan dan
memberdayakan proses bisnis, perdagangan elektronis, dan komunikasi
serta kolaborasi di dalam sebuah perusahaan dan dengan para pelanggan,
pemasok, dan mitra bisnis yang lain”. Sebagaimana tersirat dalam
definisi e-business di depan, e-business mencakup tiga bagian yaitu
sistem komunikasi dan kolaborasi, perdagangan elektronis, dan sistem
bisnis internal.
1. Sistem Komunikasi dan Kolaborasi
Di
dalam sistem komunikasi dan kolaborasi perusahaan, para anggota tim
kerja dapat melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi dengan
menggunakan telnologi seperti surat elektronis, sistem chat, dan bahkan
video konferensi. Perlu diketahui: koordinasi berarti menyelaraskan
setiap usaha yang dilakukan masing-masing individu dalam suatu kelompok
kerja, komunikasi berarti berbagi informasi. dan kolaborasi berarti
bekerja sama dalam melaksanakan suatu tugas atau proyek.
2. Sistem Bisnis Internal
Sistem
bisnis internal digunakan untuk melayani proses dan bisnis secara
internal. Dengan menggunakan sistem seperti ini, seorang manajer yang
sedang bepergian dapat mengakses basis data perusahaan yang terdapat
pada server dengan mudah. Beberapa hal lain yang bisa ditangani melalui
sistem bisnis internal adalah sebagai berikut: Pemrosesan transaksi
secara internal; misalnya pesanan penjualan dapat dimasukkan oleh
pemasar dari jarak jauh. Portal perusahaan, yaitu sarana informasi
berbasis Web yang ditujukan secara khusus untuk pegawai perusahaan
berangkutan. Pemantauan aktivitas dalam perusahaan, Pengendalian proses,
Sistem pendukung manajemen.
3. Perdagangan Elektronis
Perdagangan
elektronis atau e-commerce adalah segala bentuk kegiatan pembelian dan
penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi yang dilakukan secara
elektronis. Domain e-commerce berupa B2B, B2C, C2B, dan C2C.
a. Business-to-Business(B2B)
B2B
menyatakan bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau
beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Umumnya
perusahaan-perusahaan yang terlibata dalah pemasok, distributor, pabrik,
toko, dll. Kebanyakan transaksi berlangsung secara langsung antara dua
sistem. Model seperti ini telah banyak diterapkan. Misalnya, yang
terjadi antara Wal-Mart dan para pemasoknya.
Keuntungan B2B:
1. Mempercepat transaksi antara penjual dan pembeli.
2. Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak.
3. Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi oleh wilayah geografis.
4. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli.
b. Business-to-Consumer(B2C)
B2C
adalah bentuk jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan
konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Perusahaan-perusahaan
terkenal yang melayani B2C antara lain adalah Dell (www.dell.com), Cisco
(www.cisco.com), Amazon (www.amazon.com) clip_21B2C banyak diminati
oleh para pemakai Internet karena pembelian produk dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat. Selain itu, umumnya harga produk lebih murah dan
konsumen bisa membayar dengan kartu seperti Master Card atau Visa Card.
c. Consumer-to-Consumer(C2C)
Consumer-to-Consumer
(C2C) atau terkadang disebut person-to-person (Ebert dan Griffin, 2003)
menyatakan model perdagangan yang terjadi antara konsumen dengan
konsume, yangdilakukan secara elektronis. Situs seperti eBay
(www.ebay.com) menyediakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat
menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri.
d. Consumer-to-Business(C2B)
Beberapa
situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskankonsumen
ke pebisnis (Consumer-to-business atau C2B). Sebagai contoh,
Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual rumah
ke perusahaan ini. Dalam hal ini, Internet dapat digunakan sebagai
sarana untuk negosiasi.
Intranet dan Extranet
Intranet adalah
jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi
Internet, sehingga terbentuk lingkungan yang seperti Internet tetapi
bersifat privat bagi perusahaan bersangkutan. Dalam hal ini pengaksesan
informasi yang berkaitan dengan sistem basis data juga dilakukan melalui
Web browser; misalnya Internet Explorer atau Netscape Navigator.
Kadangkala Intranet juga dihubungkan ke jaringan Internet, dengan
dilengkapi firewall. Firewall pada dasarnya adalah suatu metode yang
menempatkan suatu peranti sebuah komputer atau sebuah router di antara
jaringan dan Internet untuk mengontrol dan memantau seluruh lalu lintas
antara dunia luar dan jaringan lokal. Dengan cara seperti ini, akses
oleh seseorang dari Iuar perusahaan bisa ditolak, tetapi pemakai di
dalam perusahaan tetap bisa mengakses Internet.
Jaringan Intranet dengan firewall dapat mencegah akses jaringan lokal dari pihak luar.
Extranet
adalah jaringan privat yang menggunakan teknologi Internet dan sistem
telekomunikasi publik untuk membentuk hubungan yang aman antara pemasok,
vendor, mitra kerja, pelanggan, dan pihak bisnis lainnya dalam rangka
mendukung operasi bisnis atau pengaksesan informasi bisnis. Extranet
dapat dipandang sebagai sebuah Intranet yang dapat diakses melalui
pemakai yang berada di luar perusahaan. Dalam implementasinya,
extranetdapat menggunakan hubungan internal yang aman antara kedua belah
pihak yang akan berkomunikasi (melalui virtual private network) ataupun
melalui jaringan Internet yang tak aman tetapi dilengkapi dengan
enkripsi data. Extranet dapat digunakan untuk melakukan hal-hal berikut:
- Pertukaran data dengan volume besar menggunakan EDI (Electronic Data Interchange).
- Berbagi katalog produk dengan pedagang.
- Kerjasama dengan perusahaan lain dalam usaha pengembangan patungan.
-
Menyediakan layanan oleh sebuah perusahaan terhadap sejumlah perusahaan
dalam grupnya. Berbagi informasi yang ditujukan secara khusus untuk
perusahaan perusahaan mitra kerja.
Nilai Bisnis Internet
Dewasa
ini banyak perusahaan yang memanfaatkan situs-situs perdagangan
elektronis. Berbagai alasan yang mendasari langkah tersebut adalah
sebagai berikut (O’Brien, 2001, hal. 250): Menghasilkan pendapatan baru
melalui penjualan online. Memperkecil biaya melalui penjualan dan
dukungan pelanggan secarao nline. Menarik pelanggan baru melalui
pemasaran dan iklan Web dan penjualan secara online. Meningkatkan
loyalitas pelanggan lama melalui peningkatan layanan dan dukungan Web.
Mengembangkan pemasaran dan saluran distribusi yang baru yang berbasis
Web untuk produk-produk sekarang. Membuat produk-produk baru agar segera
bisa diakses melalui Web. Sebagai contoh, Gramedia (www.gramedia.co.id)
mendukung pembelian buku secara online untuk meningkatkan penjualan
selain melalui toko-toko konvensionalnya.
Organisasi Virtual
Dukungan
Interact untuk bisnis akhirnya melahirkan organisasi yang dikenal
dengan sebutan organisasi virtual (virtual organization). Yang dimaksud
dengan organisasi virtual adalah suatu jaringan organisasi yang
independen yang dihubungkan melalui teknologi informasi dengan tujuan
untuk mengeksploitasi peluang pasar dengan berbagi ketrampilan, biaya,
dan akses pasar. Organisasi seperti ini biasa beroperasi berdasarkan
proyek, namun ada juga yang beroperasi secara permanen. Umumnya,
organisasi seperti ini Memiliki sedikit sekali pegawai tetap dan
fasilitas administrasi secukupnya saja. Ketika terdapat proyek baru,
organisasi akan menghimpun sumber daya dari organisasi-organisasi mitra
kerjanya. Global Research, Consortium (GRC) (www.worldvest.com)
merupakan contoh organisasi virtual (Ebert dan Griffin, 2003, hal. 157).
Perusahaan ini menawarkan layanan penelitian dan konsultasi kepada
perusahaan-perusahaan yang berbisnis di Asia dengan hanya memiliki tiga
pegawai tetap. Ketika ada proyek baru, organisasi ini akan melakukan
subkontrak pekerjaan ke beberapa konsultan dan peneliti independen yang
telah memiliki hubungan dengannya.
E-intermediary
E-commerce
melahirkan pula perantara yang berbasis Internet dan dikenaldengan
sebutan e-intermediary. E-intermediary (Ebert dan Griffin, 2003) adalah
para anggota saluran distribusi Internet yang melakukan salah satu atau
dua fungsi berikut:
(1) Mereka mengumpulkan informasi tentang para penjual dan
menyajikannya dalam bentuk yang praktis kepada para konsumen.
(2) Mereka membantu menyalurkan produk-produk Internet ke konsumen.
Tiga
macam e-intermediary yang terkenal saat ini yaitu penjual bersindikat
(syndicated seller), agen pembelanjaan (shopping agent), dan makelar
bisnis-ke-bisnis (business-to-business broker).
a. Penjual Bersindikat
Penjual
bersindikat adalah sebuah situs Web yang menawarkan hubungan kepada
konsumen ke situs-situs Web lain dan atas jasa ini Web yang
menghubungkan ke Web lain akan mendapatkan komisi. Hubungan dibentuk
melalui iklan (banner ad) yang dipampangkan dalam halaman Web.
Konsumenakan dihubungkan ke Web bersangkutan sekiranya mengklik gambar
iklan tersebut. Sebagai contoh, banyak situs yang menayangkan iklan dari
toko buku online Amazon.com
b. Agen Pembelanjaan
Agen
pembelanjaan (dikenal dengan sebutan e-agent) merupakan suatu situs Web
yang membantu para konsumen dengan memberikan kemudahanuntuk
mendapatkan informasi yang diperlukan konsumen dalam rangka membuat
keputusan pembelian.Perantara seperti ini umumnya tidak memiliki produk.
Yang menjadi fokus perantara ini adalah menyediakan informasi dari
sejumlah situs Web yang lain yang menjual produk yang dicari konsumen.
Sebagai contoh, PriceSCAN(www.pricescan.com) merupakan e-agent terkenal
untuk mencari informasi tentang komputer dan berbagai produk yang lain
beserta harga. Travelocity.com merupakan contoh situs lain yang
memungkinkan seseorang memesan tiket pesawat terbang ataupun memesan
kamar hotel.
c. Makelar Bisnis ke Bisnis
Seperti halnya
e-agent, makelar bisnis-ke-bisnis tidak memiliki produk. Perantara ini
menyediakan sarana komunikasi antar pebisnis. Sebagai contoh, Edfex
(www.edfex.com) menyediakan informasi yang sangat baru tentang produk
dan harga yang berasal dari para pemasok dan pembeli.
M-commerce dan Teknotogi WAP
M-commerce
(Mobile commerce) dikenal sebagai generasi berikutnya dari e- commerce.
M commerce adalah bentuk penjualan dan pembelian produk yang dilakukan
melalui peranti seperti telepon seluler atau PDA. Dengan menggunakan
peralatan ini, pemakai dapat mengakses Internet tanpa memerlukan PC.
Teknologi yang mendasari M-commerce adalah WAP (Wireless Application
Protocol). WAP diperkenalkan oleh Industri-industri yang tergabung dalam
WAP Forum untuk menghubungkan klien yang mempergunakan peranti nirkabel
(tanpa kabel) dengan Internet. Dengan adanya WAP, kebutuhan-kebutuhan
khusus akan jaringan nirkabel yang memungkinkan pelaku komunikasi dapat
bergerak bebas menjadi terpenuhi. Klien WAP berkomunikasi dengan gateway
WAP dengan mengirimkan permintaan WAP dalam format WAP. Permintaan WAP
tersebut kemudian ditranslasikan menjadi permintaan HTTP, yang kemudian
dikirimkan ke server HTTP. Hal Ini memungkinkan klien WAP mengirim
permintaan permintaan ke server Web.
Melalui internet kita bisa
mempromosikan produk atau jasa yang ingin kita jual. Selain
mempromosikan barang atau jasa di internet, komputer juga sangat
berpengaruh dalam bidang usaha dan bisnis di dunia nyata. Karena
sekarang ini komputer sudah menjadi kebutuhan untuk menunjang kelancaran
dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Komputer dan internet
seperti dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam menjalankan usaha dan
bisnis. Karena dengan menggunakan komputer semua kegiatan operasional
bisa dilakukan dengan mudah, cepat dan akurat. Komputer dan internet
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh sebuah perusahaan, keduanya
tersebut terhenti atau terhambat maka sistem perusahaan akan menjadi
lusuh.
Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer
akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodic,
maupun incidental dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat. Di
perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin
cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kendali komputer
sehingga mesin tersebut dapat dikendalikan oleh pihak manajer hanya dari
ruangan kerjanya dengan cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode
barang dagangan, menghitung laba rugi, inventaris dan sebagainya.
B. Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan TIK
Dampak Positif
1. Kemampuan Kecepatan dan ketepatan dalam mengolah data dan menghasilkan informasi.
2. Kecepatan mengirim data dalam format apapun antar komputer dalam jaringan
3. Mampu menyimpan data yang besar dan dalam waktu yang lama,dan sifat data yang disimpan bersifat dinamis.
4.
Dapat melakukan pengurutan dan pencarian dalam waktu yang singkat dalam
hitungan detik bahkan milidetik meskipun jumlah data sangat besar.
5. Mampu mengolah data perhitungan yang besar dengan cepat dan akurat
6. Mampu menerima dan mengeluarkan data atau informasi yang besar dalam waktu yang cepat
Dampak Negatif
1. Tidak bisa berpikir secara dinamis, seperti manusia.
2.
Pekerjaan yang dilakukan komputer bisa mengurangi tenaga kerja manusia,
akibatnya banyak tenaga manusia yang tidak terpakai, sehingga banyak
timbul pengangguran
3. Data yang tersimpan dalam komputer memiliki
resiko yang lebih tinggi, karena dimungkinkan bisa diambil atau disadap
oleh pengguna lain (hacker), meskipun telah diberi pelindung program
atau password
4. Kejahatan penipuan dalam bisnis.
C. Isu Sosial yang berkembang di masyarakat
Bicara
pemasaran seperti tak pernah ada habisnya. Berbagai konsep, strategi
dan praktek pemasaran terus digulirkan demi upaya memantapkan posisi
merek atau brand. Hasil akhir yang ingin diperoleh tentulah untuk
mempertahankan dan atau mendongkrak penjualan. Sudah menjadi tugas
pemasaran untuk selalu melakukan inovasi agar brand tertanam baik di
benak konsumen.
Salah satu yang bisa dicoba adalah Cause Related
Marketing (CRM). Cause Related Marketing bisa didefinisikan sebagai
suatu strategi memposisikan diri (strategi positioning) dan sebaai
perangkat pemasaran (marketing tool) yang mengkaitkan kegiatan suatu
perusahaan atau merek dengan masalah atau isu sosial yang relevan.
Definisi
lain mengatakan mengatakan bahwa CRM sebagai aktivitas komersil di mana
perusahaan dan LSM membentuk suatu kerjasama yang saling menguntungkan
di mana masing-masing pihak berupaya untuk meningkatkan citra, produk
atau layanan (Business in the Community-Inggris). Perusahaan berupaya
untuk mengangkat tema dan isu atau masalah sosial yang sedang berkembang
di masyarakat. Dari masalah sosial tersebut, perusahaan kemudian
mengemas dan meraciknya menjadi suatu strategi pemasaran, yang tentu
saja tidak lupa mengawinkannya dengan suatu merek (brand) produk yan
dimilikinya. Merek produk tersebut secara aktif dikomunikasikan sebagai
merek yang mempunyai komitmen untuk mengatasi masalah sosial tersebut.
Agar program berjalan efektif, perusahaan biasanya bekerjasama dengan
suatu lembaga sosial atau LSM yang concern terhadap masalah sosial
tersebut.
Salah satu contoh yan bisa kita lihat adalah Unilever
dengan sabun mandi Lifebuoy. Beberapa waktu lalu, sering kita lihat di
media tv atau cetak yang bertemakan "Lifebuoy Berbagi Sehat". Isu sosial
yang relevan untuk kondisi di Indonesia adalah masih minimnya kesadaran
masyarakat kelas bawah soal pola hidup sehat terutama kebersihan.
Lifebuoy menggugah masyarakat untuk berpartisipasi dengan cara setiap
membeli 1 buah sabun Lifebuoy berarti telah menyumbang Rp 10-, untuk
peningkatan/perbaikan sarana sanitasi air bagi komunitas kurang mampu.
Banyak
sekali isu sosial yang bisa dijadikan tema sesuai situasi lingkungan
yang kita hadapi seperti masalah hak asasi manusia, kesehatan masyarakat
(gizi, wabah demam berdarah, AIDS dsb), pendidikan, ketenagakerjaan dan
lain-lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar