Memahami Fungsi Operasi Bisnis
Pada dasarnya tujuan business (Firm) adalah untuk mencapai profit
melalui mekanisme sejumlah fungsi. Tiga fungsi pokok business adalah
finance, operation, dan marketing. Pada seksi ini pemahaman hanya
difokuskan pada operation saja, namun harus disadari bahwa fungsi
operation bukanlah fungsi yang berdiri sendiri, tetapi fungsi yang
terkait dengan fungsi yang lain (cross-function). Oleh karena itu, di
dalam memahami fungsi operation sebenarnya ada hal-hal yang tidak
terpisahkan (terarsir) dengan fungsi yang lainnya.
Fungsi operation adalah suatu fungsi di
dalam menghasilkan produk dengan biaya yang paling murah (cost) tetapi
berkualitas tinggi (quality). Namun, hubungan cost dan quality tersebut
sering terperangkap pada hubungan yang bersifat linier: jika murah maka
kualitasnya rendah atau jika kualitasnya tinggi maka harganya (cost)
mahal. Jelas ini tidak menantang.
Fungsi operation yang sesungguhnya adalah
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang murah.
Bagaimana bisa? Inilah tanggungjawab yang dibebankan terhadap fungsi
operation. Tujuan lainnya dari fungsi operasi adalah menyangkut perihal
flexibility dan delivery.
Perhatikan fungsi simultan berikut ini:
Firm:
Profit = f (Revenue, Cost)
Cost = f (Output)
Operation:
Output = f (Input)
Input = f (time)
Dalam menghasilkan output (produk)
diperlukan sejumlah input. Perkalian jenis input (x) dengan harganya
(Px) kita kenal sebagai biaya (cost). Input ini terdiri dari input tetap
dan input variable.
-
Input variable: input yang digunakan habis terpakai setiap menghasilkan output (TK, bahan baku, energi).
-
Input tetap : input yang digunakan berulang dalam menghasilkan output (lahan, bangunan, peralatan, perlengkapan)
Perhatian terhadap sifat-sifat input
(tetap atau variable) akan mengarahkan kita pada pengadaan/pembelian
input yang dikaitkan dengan dimensi waktu penggunaannya: Apakah bersifat
sesaat (jangka pendek) atau bersifat berulang (jangka panjang).
Pemahaman terhadap pengaturan waktu penggunaan input ini menjadi focus
utama pada setiap aspek di dalam fungsi operation. Aspek-aspek yang
diperhatikan dalam fungsi operasi adalah sebagai berikut:
- Proses, Teknologi, Kapasitas
- Lokasi, Bangunan, Layout
- SCM, Produksi, Inventori
- Kualitas, Maintainance, Database
Aspek-aspek tersebut satu sama lain
saling terkait. Sementara di dalamnya dapat diidentifikasi input-input
di dalam menghasilkan produk apakah input tetap atau input variabel.
Aspek-aspek tersebut dapat dikelompokkan menjadi bagian pada tahap
desain dan tahap implementasi (kerja).
Gambar-1. Tujuan fungsi operasi dan kendala
Dengan demikian, di dalam pengaturan waktu input-input ini akan tercermin kondisi-kondisi berikut:
- Pengaturan kombinasi antar input (efisiensi teknis) dan harganya (efisiensi ekonomis)
- Pengaturan urutan dan prioritas penggunaan (efektivitas)
Oleh karena itu di dalam fungsi
operation, pengaturan kombinasi (input dan harganya) dan
urutan/prioritas penggunaan menjadi titik-titik kritis dalam menentukan
biaya yang paling murah untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Memang produk berkualitas akan cenderung mahal biayanya, tetapi, mahal
tersebut dapat diturunkan menjadi lebih murah.
Upaya menurunkan biaya-biaya tersebut
dilakukan dengan cara mengatur sedemikian rupa agar input-input yang
digunakan dalam menghasilkan produk lebih efisien dan efektif. Pemahaman
terhadap efisiensi dan efektivitas inilah yang menjadi tugas strategis
di dalam fungsi operation.
Sekalipun cakupan fungsi operation ini
sangat banyak, bahkan mencakup tugas-tugas operasi yang overlapping pada
fungsi finance dan fungsi marketing, namun semuanya dapat
diintegrasikan di dalam suatu arsitektur fungsi operation (Gambar-2).
Gambar-2. Cakupan fungsi operasi
Aspek-aspek fungsi operasi tersebut, sesungguhnya bukanlah yang berdiri sendiri tetapi saling terkait satu sama lain (Gambar-3). Dalam fungsi operasi ada empat aspek pokok yang menjadi pondasi, yakni: process, location, supply chain dan Quality.
Gambar-3. Interaksi berbagai aspek dalam fungsi operasi
Proses adalah suatu
konsep yang mengindikasikan sistem konversi pada sistem production,
manufaktur maupun jasa dimana input dikonversi menjadi output (produk).
Proses yang dipilih biasanya dikaitkan dengan tingkat teknologi yang
digunakan mulai dari tingkat teknologi yang sederhana sampai dengan
teknologi yang lebih canggih. Berapa besar kapasitas yang diinginkan
ditentukan oleh tingkat teknologi yang digunakan.
Location adalah suatu
konsep yang mengindikasikan letak geografis tempat usaha (kantor, pabrik
atau outlet) yang dikaitkan dengan jarak (distance) baik terhadap input
utama (source) atau target konsumen (customer). Sementara lanskap
adalah suatu alamat yang mengindikasikan tempat dimana bangunan
diposisikan (outdoor) yang memudahkan pergerakan barang dan orang.
Sedangkan pada bagian dalam bangunan (indoor), layout dirancang
sedemikian rupa sehingga aktivitas kegiatan produk (barang dan jasa)
berlangsung secara efektif.
Supply chain adalah
suatu rantai supply barang/jasa yang dapat ditrace dari customer hingga
ke sumber melaui ritel, pabrik dan supplier (vendor). Dalam proses
produksi aliran input/output (hulu ke hilir) dan aliran informasi (hilir
ke hulu) menjadi faktor penentu kelancaran arus produksi. Inventori
dalam hal ini merupakan fungsi penyeimbang jika terjadi ekses baik pada
aliran input maupun aliran output. Untuk mengelola ekses tersebut fungsi
gudang sangat berperan.
Quality adalah salah
satu tujuan fungsi operasi tetapi di dalam fungsi operasi sangat penting
untuk dikelola dan dikendalikan agar terjadi peningkatan kualitas
(improvement) baik terhadap input maupun output. Maintainance adalah
suatu kegiatan untuk menjaga agar cara yang diterapkan atau
peralatan/perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi tidak
terjadi interupsi sehingga arus input, produk (barang dan jasa) tetap
sesuai dengan kebutuhan customer. Fungsi database dalam hal ini sangat
menentukan sukses tidaknya kualitas yang diinginkan.
Pada prinsipnya, pengaturan dan prioritas
penggunaan input pada setiap aspek dapat diarahkan untuk memenuhi empat
tujuan pokok fungsi operasi: cost, quality, flexibility dan delivery.
Dalam hubungan tersebut, fungsi operasi haruslah mempertimbangkan desain
yang tepat agar dalam implementasinya (work) tercapai tujuan efisiensi
dan efektivitas bisnis. Sebagaimana dalam Gambar-3, dapat diperhatikan
bahwa aspek proses dan lokasi digolongkan sebagai aspek-aspek yang
bersifat desain dan aspek-aspek supply chain dan quality sebagai yang
bersifat implementatif.
Namun demikian, perlu disadari bahwa
untuk memenuhi tujuan bisnis maka setiap aspek yang diperhatikan dalam
fungsi operasi pada akhirnya harus mencermikan dua orientasi: firm
orientation dan customer orientation. Firm orientation dalam hal ini
yang meliputi aspek-aspek proses dan quality berkenaan dengan konsen
perusahaan. Sedangkan customer orientation diperhatikan sedemikian rupa
agar dapat mempertemukan tujuan perusahaan dengan kebutuhan customer
terimakasih, sangat bermanfaat sekali..MY BLOG
BalasHapus