Komunikasi dan Peranan Komunikasi dalam Bisnis
A. Latar Belakang dan Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
1 a. Latar Belakang Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar
Dengan
timbulnya situasi Economic of relatif plenty, dewasa ini setiap
pengusaha harus berusaha untuk dapat menutup jurang yang terbentang
antara produsen dengan masyarakat konsumen selaku calon pembeli atau
pemakai barang atau jasa yang dihasilkannya. Menjadi tugas dan tanggung
jawabnya selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat mempengaruhi
besarnya permintaan akan barang hasil produksi perusahaannya, selalu
berusaha untuk mencari pembeli dan pemakai barang yang dihasilkannya.
Sebagai pengusaha, ia harus memberitakan penyempurnaaan-penyempurnaan
produksi yang telah dicapainya, dimana barang yang dihasilkannya dapat
diperoleh masyarakat konsumen dan lain senbagainya. Atau dengan
perkataan lain, setiap pengusaha harus selalu memelihara konsumen dengan
pasar.
Penyelenggara komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak
bagi setiap produsen yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang
ditujukan kepada kepada para konsumen yang tidak dikenalnya.
Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga berarti suatu syarat
mutlak bagi setiap pengusaha yang ingin menjamin kelangsungan hidup
perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam lingkungan bisnis, ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang
dapat dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakat
konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara
lain adalah dalam wujud pengiriman surat, pengiriman kawat, percakapan
telepon, kunjungan pribadi, dan lain-lain.
Jenis-jenis sarana komunikasi perdagangan yang disebutkan tadi hanya
sesuai bilamana dipergunakan dalam daerah pemasaran barang dan jasa
yang ruang lingkupnya terbatas.
Untuk berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas,
dimana calon konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin
mencapai jutaan atau puluhan juta orang, kita memerlukan sarana
komunikasi pemasaran khusus seperti periklanan. Karena periklanan dalam
rangkaian usaha yang dilakukan setiap pengusaha merupakan suatu alat
pemasaran yang bidang geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi
massa.
2 a. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi
Komunikasi
merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat
saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di
rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di
mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat
dalam konunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi. Karena itu, pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-konsep dasar komunikasi seperti definisi komunikasi, model komunikasi, komponen dasar komunikasi dan prinsip-prinsip komunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi. Karena itu, pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-konsep dasar komunikasi seperti definisi komunikasi, model komunikasi, komponen dasar komunikasi dan prinsip-prinsip komunikasi.
3 a. Tujuan Komunikasi
Komunikasi
merupakan sesuatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan seseorang
dengan orang lain, begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya
komunikasi tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan – tujuan
dari komunikasi tersebut antara lain :
- Menentapkan dan menyebarkan maksud dari suatu kegiatan.
- Untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang secara individu maupun kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi
- Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
- Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya seperti efektif dan efisien.
- Memilih, mengembangkan, menilai anggota di dalam komunikasi tersebut.
- Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Tujuan komunikasi data :
- Pengiriman data dalam jumlah besar dan efisien.
- Penggunaan sistem komputer dan alat pendukung secara bersamaan.
- Menggunakan sistem komputer secara terpusat/tersebar.
- Mempermudah pengolahan dan pengaturan data.
- Mendapatkan data secara langsung dari sumbernya.
- Mempercepat penyebaran informasi.
Operasi komunikasi data :
- Pengumpulan data/data collection.
- Pertukaran informasi/information exchange.
- Menyimpan dan mengambil data/data storage and access.
- Time sharing.
- Program to program communications.
- Remote computing.
4 a. Komponen-komponen Komunikasi
a. Lingkungan komunikasi
lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:
1. Fisik,
adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara
mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya
masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini
juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau
informalitas, serius atau senda gurau, Temporal (waktu), mencakup waktu
dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat
memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial-psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan lain. Proses komunikasi tidak pernah statis.
b.Sumber-Penerima
Kita
menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau
pendengar). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau
memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan,
membaca, membaui, dan sebagainya.
Tetapi,
ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima
pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan
anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda
menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran,
atau bahkan melalui rabaan dan penciuman). Ketika anda berbicara dengan
orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk
mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan
sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda
menjalankan fungsi penerima.
c.Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding).
Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau
ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam
kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding).
Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas
menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan
dekoding. Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai
enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder).
Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda
menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara
(enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).
d.Kompetensi Komunikasi
Kompetensi
komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara
efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal
seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content)
dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik
mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan
tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang
lain). Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya
kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga
merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak
pilihan berperilaku. Makin banyak anda tahu tentang komunikasi
(artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang
anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-hari. Proses ini serupa
dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda
ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda),
makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e.Pesan
Pesan
komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan
menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari
panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam
bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis
pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai
contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan,
berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan.
tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan
komunikasi
.
f.Saluran
Saluran
komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi
berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga,
atau empat saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam
interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara),
tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini
secara visual (saluran visual). Kita juga memancarkan dan mencium
bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita saling menyentuh, ini
pun komunikasi (saluran taktil)
.
g.Umpan Balik
Umpan
balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik
dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram
universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke
sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila
anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang
lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya, anda menerima
umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda
katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain
umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain.
Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau
senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan
di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balik.
h.Gangguan
Gangguan (noise)
adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan
menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan
pesan. Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini
membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi
mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya
samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan
bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan
menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan
dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk
menanggulangi gangguan.
i.Efek Komunikasi
Komunikasi
selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang
terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak komunikasi selalu
ada konsekuensi. Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan
atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau
mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau
kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru atau mengubah
sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektif.
Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti
cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan
noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.
j.Etik dan Kebebasan Memilih
Karena
komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sini. Karena
komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam
setiap tindak komunikasi. Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang
efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan.
Seringkali kita dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan
pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektif.
Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu
tindak komunikasi. Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik
begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga
sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang.
Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral
dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang kita ambil dalam hal
komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di
samping juga oleh apa yang kita anggap efektif. Apakah komunikasi itu
etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih
serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan
pilihannya sendiri. Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan
memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar
pemilihan yang akurat. Komunikasi dikatakan tidak etis bila mengganggu
kebebasan memilih seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk
mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. Oleh
karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa
seseorang (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya
atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya.
Sebagai contoh, seorang pejabat rekruting perusahaan mungkin saja
membesar-besarkan manfaat bekerja di Perusahaan X dan dengan demikian
mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan
anda ambil (jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya). Dalam
etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa
persyaratan. Kita mengasumsikan bahwa orang-orang ini sudah cukup umur
dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan
pilihan secara bebas. Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan
memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih
orang lain. Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6 tahun tidak akan
siap untuk menentukan pilihan sendiri (memilih menu mereka sendiri,
memilih waktu untuk tidur, memilih jenis obat), sehingga harus ada orang
lain yang melakukannya untuk mereka. Begitu juga, seseorang yang
menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk
mengambilkan keputusan tertentu bagi mereka.
Di
samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi
kebebasan memilih ini. Sebagai contoh, anggota tentara seringkali harus
melepaskan kebebasan memilih dan makan nasi bungkus, bukan roti keju,
mengenakan seragam militer, bukan jins, lari pagi, bukan tidur. Dengan
menjadi tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian
hak mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Akhirnya, kebebasan
memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk
menentukan pilihan mereka sendiri. Kita tidak bisa membiarkan seorang
pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan
kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk menikmati
kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa
aman dalam rumah mereka.
5 a. Komunikasi Tatap Muka
Strategi
komunikasi yang dilakukan oleh Customer Service yaitu memakai
komunikasi tatap muka, yaitu metode penyampaian pesan yang dilakukan
oleh Customer Service dengan pelanggan yang mengajukan klaim pulsa
secara langsung. Komunikator sebelum melancarkan pesan terlebih dahulu
melakukan perencaaan terlebih dahulu. Dengan adanya perencanaan
komunikasi terlebih dahulu sehingga akan tercipta sasana komunikasi
dialogis dan harmonis, karena adanya saling pemahaman antara Customer
Service dengan pelanggan yang menagajukan klaim pulsa. Menurut responden
walaupun sudah ada perencanaan terlebih dahulu adakalanya perencanaan
dari strategi tersebut muncul sebab berdasarkan realita pelanggan yang
mengajukan klaim pulsa adalah berasal dari latar belakang dan
permasalahan klaim pulsa yang berbeda-beda sehingga akan berpengaruh
pada proses komunikasi yang dijalankan. Customer Service lebih dominan
memakai komunikasi interpersonal dengan strategi kendali katalisator dan
strategi kembar siam dari pada strategi wortel terayu, pedang
tergantung dan strategi pedang tergantung. Sebab strategi katalisator
adalah merupakan metode yang menjadi individu berbuat berdarakan atas
kesadara sendiri tanpa adanya unsur pemaksaan dari komunikator. Strategi
kembar siam sendiri merupaka strategi hasil dari satu hubungan yang
telah terbina (hasil dari strategi katalisator), dimana kedua belah
pihak sama-sama saling membutuhkan, terlebih bagi Telkom sebab selama
ini pelanggan merupakan aset terpenting. Sedangkan pada strategi lain
cenderung adanya suatu pemaksaan kehendak, hukuman, hadiah atau Reward
bagi pelanggan yang berbuat sesuai dengan keinginann komunikator serta
unsur khayalan (harapan yang berlebihan dari komunikator guna memperoleh
tangggapan yang positif sedangkan hasil yang dieroleh belum tentu
sesuai dengan harapan), sehingga strategi tersebut tidak relefan jika
dipergunakan Customer Service dalam mengasi klaim pulsa dari pelanggan.
Hasil dari analisa penelitian dapat diketahui bahwa Komunikasi melalui
tatap muka lebih efektif bagi Customer Service dalam menyampaikan pesan
dari pada melalui media lain termasuk Telepon. Sebab dengan melalui
komunikasi tatap muka akan tercipta suasana dialogis dan dapat diketahui
secara langsung umpan balik dari pelanggan yang mengajukan klaim
pulsa.
B. Macam-Macam Komunikasi
1 b. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian
Berdasarkan cara penyampaian informasi, bentuk komunikasi dapat kita bedakan,antara lain :
- Komunikasi dari titik ke titik/point to point communications, dikenal juga dengan sistem telekomunikasi.
- Komunikasi dengan cara Broadcassting, adalah dari satu titik ke banyak titik.
Hal-hal penting pada sistem komunikasi :
- Berita/informasi haruslah dapat dimengerti oleh penerima.
- Karakteristik sistem komunikasi.
- Derau/gangguan.
Teknik penyambungan : Circuit switching.
Message switching.
Pengolahan data : Adalah pengolahan data dengan menggunakan mesin/komputer..
Komunikasi data :Merupakan komunikasi dari mesin ke mesin/komputer ke
komputer, dengan menggunakan proses pengiriman data menggunakan saluran
telekomunikasi.
Jadi, pengertian dari Komunikasi data adalah proses pengiriman
informasi(data) yang telah diolah dalam bentuk kode tertentu yang
disepakati melalui media listrik / elektronik dari titik ke titik yang
lainnya.
Komponen dasar komunikasi data :
- DTE : Data Terminal Equipment.
- DCE : Data Communication Equipment.
Komuikasi data dapat melakukan sesuatu dalam waktu bersamaan, antara lain :
- Pengumpulan dan persiapan data.
- Pengolahan data.
- Distribusi data.
2 b. Komunikasi Menurut Perilaku
Komunikasi
merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga
di pengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku,
komuniaksi dapat dibedakan menjadi:
- Komunikasi formal
Komunikasi
yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata
caranya telah di atur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat
kerja,kerja perusahaan, konferensi,seminar dan sebagainya.
- Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang
tidak di tentukan dalam struktur organsasi dan tidak mendapat
pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan
organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung,desas desus dan
sebagainya.
- Komunikasi Nonformal
Komunikasi
yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal,
yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat
pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat
tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal,informal,nonformal saling
berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara
komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar
penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal
kepada komunikasi formal.
3 b. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa
komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator
maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh
komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat
dibedakan sebagai berikut:
- Berpidato
- Memberi ceramah
- Memberi prasaran
- Wawancara
- Memberi perintah atau tugas
Dengan
demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu,
demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan
keberhasilan proses komunikasinya.
4 b. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup
Pokok bahasan ruang lingkup komunikasi membahas mengenai definisi komunikasi dan karakteristik komunikasi.
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
Pada sesi pertama sudah dijelaskan mengenai pemahaman komunikasi baik
sebagi proses social, peristiwa, ilmu dan ketrampilan. Setiap berbicara
istilah komunikasi diharapkan kita mempunyai pemahaman yang sama,
berada pada lingkup yang sama. Untuk itu memahami definisi dan
karakteristik komunikasi sangat perlu, agar tidak keluar dari ruang
lingkup pengertian komunikasi.
1. DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya
yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling
dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s
New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu
melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli
yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi
pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi
sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory
terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh
beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu
Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut
pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut
adalahs ebagai berikut:
- Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).Hovland, Janis & Kelley:1953
- Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Berelson dan Stainer, 1964
- Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) Lasswell, 1960.
- Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Gode, 1959
- Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Barnlund, 1964
- Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Ruesch, 1957
- Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi
pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata
dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol
tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga
yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau
keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya,
definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses
komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya
memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian
komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi
dalam kehidupan manusia. Ke-tujuh definisi tersebut di atas
menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam.
Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda
satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi
adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat
tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan.
Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk
pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam
benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang
telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang
akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang
diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan
diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat
menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini
terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan
pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus
terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang
yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan.
Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka,
benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda
lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua
orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai
tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan
keinginan dan kepentingan para pelakunya.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
Memahami pengertian komunikasi dapat diawali dengan memahami beberapa karakteristik dari komunikasi yaitu :
Komunikasi adalah suatu proses, Komunikasi merupakan serangkaian
tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan dan bertahap
serta berkaitan satu sama lain dalam kurun waktu tertentu. Sebagai
suatu proses, komunikasi tidak statis tetapi dinamis yang selalu
mengalami perubahan dan berlangsung terus-menerus. Proses komunikasi
melibatkan banyak factor atau unsure. Factor-faktor tersebut antara lain
pelaku atau peserta, pesan (meliputi bentuk, isi, dan cara
penyajiannya), saluran atau alat yang dipergunakan untuk menyampaikan
pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi, serta situasi atau
kondisi pada saat berlangsungnya proses komunikasi.
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan Komunikasi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta
sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Sadar dalam arti
kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam
kondisi mental psikologis yang terkendalikan atau terkontrol bukan
dalam keadaan mimpi. Disengaja artinya komunikasi yang dilakukan memang
sesuai dengan kemauan dari pelakunya dan tujuan menunjuk pada hasil
atau akibat yang ingin dicapai. Tujuan komunikasi mencakup banyak hal
dan tergantung keinginan atau harapan dari masing-masing pelakunya.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat.
Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak
yang terlibat berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut
terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik
pesan yang dikomunikasikan.
Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan
tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang
yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa
verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, angka-angka atau
tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal digunakan untuk keperluan membujuk
atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang
dipergunakan untuk memerintah atau memaksa. Perbedaan ini tidak hanya
menyangkut kata-kata, tetapi juga nada atau intonasinya. Selain bahasa
verbal juga ada lambang-lambang yang bersifat non verbal seperti
gestura, warna, sikap duduk, berdiri atau jarak. Penggunaan
lambang-lambang non verbal lazimnya dimaksudkan untuk memperkuat arti
dari pesan yang disampaikan. Sebagai contoh apabila kita berusaha
membujuk seseorang tentang sesuatu hal, tentunya gaya dan sikap kita
berbeda dengan apabila kita sedang memerintah atau memarahi orang
tersebut. Contoh lainnya adalah apabila kita berbicara dengan pimpinan
atau orang yng kita hormati, tentunya sikap duduk atau berdiri dan
jarak kita dengan orang tersebut akan berbeda jika kita berbicara
dengan kolega atau teman dekat.
Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima.
Dua tindakan tersebut diperlukan secara seimbang atau proporsional oleh
masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita
terima, nilai besar kecilnya tergantung apa yang kita berikan.
Pengertian transaksional juga menunjuk pada suatu kondisi bahwa
keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tapi
kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini artinya bahwa
komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pika yang terlibat
mempunyai kesepakatan tentang hal-hal yang dikomunikasikan.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para
peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir
pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk
teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks, video-text
dll. Kdua fator tersebut bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan
dalam berkomunikasi.
Perbedaan Komunikasi dengan publisistik
Di Indonesia perkataan atau istilah komunikasi sering disamakan dengan
publisistik. Kedua istilah ini pada dasarnya mempunyai pengertian yang
berbeda satu sama lain.
Istilah publisitik berasal dari kata latin “publicare” yang mempunyai
arti “menjelaskan kepada penduduk”. Kegiatan-kegiatan publsistik pada
awalnya ditujukan pada individu atau kelompok dalam konteks Negara dan
sejenisnya, sementara Pokok bahasan ruang lingkup komunikasi membahas
mengenai definisi komunikasi dan karakteristik komunikasi.
RUANG LINGKUP KOMUNIKASI
Pada sesi pertama sudah dijelaskan mengenai pemahaman komunikasi baik
sebagi proses social, peristiwa, ilmu dan ketrampilan. Setiap berbicara
istilah komunikasi diharapkan kita mempunyai pemahaman yang sama,
berada pada lingkup yang sama. Untuk itu memahami definisi dan
karakteristik komunikasi sangat perlu, agar tidak keluar dari ruang
lingkup pengertian komunikasi.
1. DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah komunikasi dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya
yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang
berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling
dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s New
Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu
melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli
yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian
komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai
penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi
pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi
sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory
terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh
beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu
Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut
pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut
adalah sebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya
(khalayak).Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Berelson dan
Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat
apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With
what effect?) Lasswell, 1960.
- Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Gode, 1959
- Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Barnlund, 1964
- Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Ruesch, 1957
- Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi
pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata
dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol
tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga
yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau
keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya,
definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses
komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya
memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian
komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi
dalam kehidupan manusia. Ke-tujuh definisi tersebut di atas
menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam.
Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda
satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi
adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan.
Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat
tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan.
Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk
pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam
benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang
telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang
akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang
diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan
diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat
menimbulkan tanggapan atau reaksi dari orang tersebut. Apabila ini
terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan
pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan terus-menerus
terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang
yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan.
Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka,
benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda
lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua
orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai
tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan
keinginan dan kepentingan para pelakunya.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
Memahami pengertian komunikasi dapat diawali dengan memahami beberapa karakteristik dari komunikasi yaitu :
Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi
secara berurutan dan bertahap serta berkaitan satu sama lain dalam
kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis
tetapi dinamis yang selalu mengalami perubahan dan berlangsung
terus-menerus. Proses komunikasi melibatkan banyak factor atau unsure.
Factor-faktor tersebut antara lain pelaku atau peserta, pesan (meliputi
bentuk, isi, dan cara penyajiannya), saluran atau alat yang
dipergunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat
yang terjadi, serta situasi atau kondisi pada saat berlangsungnya
proses komunikasi.
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar,
disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
Sadar dalam arti kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang
sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikologis yang terkendalikan
atau terkontrol bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja artinya komunikasi
yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya dan tujuan
menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. Tujuan komunikasi
mencakup banyak hal dan tergantung keinginan atau harapan dari
masing-masing pelakunya.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat.
Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak
yang terlibat berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut
terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik
pesan yang dikomunikasikan.
Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan
menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam
komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata,
kalimat-kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal
digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan
berbeda dengan bahasa verbal yang dipergunakan untuk memerintah atau
memaksa. Perbedaan ini tidak hanya menyangkut kata-kata, tetapi juga
nada atau intonasinya. Selain bahasa verbal juga ada lambang-lambang
yang bersifat non verbal seperti gestura, warna, sikap duduk, berdiri
atau jarak. Penggunaan lambang-lambang non verbal lazimnya dimaksudkan
untuk memperkuat arti dari pesan yang disampaikan. Sebagai contoh
apabila kita berusaha membujuk seseorang tentang sesuatu hal, tentunya
gaya dan sikap kita berbeda dengan apabila kita sedang memerintah atau
memarahi orang tersebut. Contoh lainnya adalah apabila kita berbicara
dengan pimpinan atau orang yng kita hormati, tentunya sikap duduk atau
berdiri dan jarak kita dengan orang tersebut akan berbeda jika kita
berbicara dengan kolega atau teman dekat.
Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima.
Dua tindakan tersebut diperlukan secara seimbang atau proporsional oleh
masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita
terima, nilai besar kecilnya tergantung apa yang kita berikan.
Pengertian transaksional juga menunjuk pada suatu kondisi bahwa
keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tapi
kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini artinya bahwa
komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pika yang terlibat
mempunyai kesepakatan tentang hal-hal yang dikomunikasikan.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para
peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir
pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk
teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks, video-text
dll. Kdua fator tersebut bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan
dalam berkomunikasi.
Perbedaan Komunikasi dengan publisistik
Di Indonesia perkataan atau istilah komunikasi sering disamakan dengan
publisistik. Kedua istilah ini pada dasarnya mempunyai pengertian yang
berbeda satu sama lain.
Istilah publisitik berasal dari kata latin “publicare” yang mempunyai
arti “menjelaskan kepada penduduk”. Kegiatan-kegiatan publsistik pada
awalnya ditujukan pada individu atau kelompok dalam konteks Negara
memepunyai pengertian yang lebih luas karena mencakup berbagai konteks kehidupan.
komunikasi memepunyai pengertian yang lebih luas karena mencakup berbagai konteks kehidupan.
5 b. Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Aliran informasi atau dikenal juga dengan distribusi informasi, adalah proses dimana informasi yang tepat disampaikan pada orang yang tepat, pada waktu yang diinginkan.
Dalam organisasi Pendistribusian informasi dalam organisasi
adalah cara-cara untuk memperoleh informasi dan berbagi informasi pada
rekan kerja baik itu menggunakan metode-metode elektronik seperti
situs web kolaborasi, intranet, dan apabila cara-cara dengan teknologi
tidak dimungkinkan bisa jadi cara ini menggunakan arsip atau distribusi
berkas secara manual.
Aliran informasi dalam organisasi adalah perpindahan informasi dalam struktur organisasi dan metodologi yang digunakan (saluran) dalam memindahkan informasi ini terkait dengan budaya organisasi, proses, waktu, dan pemaknaan sehingga informasi ini dianggap sebagai nilai, pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Distribusi informasi biasanya digunakan sebagai cara untuk menjalankan
rencana komunikasi dan merespon permintaan-permintaan (yang seringkali
tidak disangka) akan informasi tertentu.
Mekanisme aliran informasi
Mekanisme informasi dapat mempengaruhi guna informasi itu sendiri saat
informasi yang dibutuhkan tidak didapat tepat pada waktunya.
Satu-satunya yang dapat memperbaiki kinerja aliran informasi ini adalah
dengan adanya Rencana Pengelolaan Informasi (Communication Management Plan).
6 b. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja
Di dalam organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut system yang ditetapkannya dalam jaringan kerja.
Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:
- komunikasi jaringan kerja rantai
komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal
- komunikasi jaringan kerja lingkaran
komunikasi terjadi melalui saluran
komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih
singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
- komunikasi jaringan bintang
komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.
7 b. Komunikasi Menurut Peranan Individu
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak-pihak lain baik
secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan
individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada
beberapa macam antara lain.
- Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang
jelas individu yang tertindak sebagai komunikator harus mampu
mempengaruhi perilaku individu yang lain.
- Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki
kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang
lebih luas.
- Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih
Dalam komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua
kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk
menjadi penyelaras yang harmonis.
8 b. Komunikasi Menurut Jumlah yg Berkomunikasi
Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan
maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah berkomunikasi akan mempengaruhi
proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi
itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut.
- Komunikasi perorangan
Komunikasi
yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan
pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam
komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon
namun tetap terjadi secara perseorangan.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group
tentang masalah = masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang
dalam kelompok,. Maka komunikasi kelompok nampak lebih terbuka bila
dibanding dengan komunikasi perorangan.
0 komentar:
Posting Komentar