Memahami Fungsi Finance dan Fund Bisnis
Pada dasarnya tujuan business (Firm)
adalah untuk mencapai profit melalui mekanisme sejumlah fungsi. Tiga
fungsi pokok business adalah finance, operation, dan marketing. Namun
secara khusus, di dalam memahami fungsi finance sebenarnya ada hal-hal
yang tidak terpisahkan (terarsir) dengan fungsi yang lainnya.
Fungsi finance sendiri bertanggungjawab
tidak saja untuk membiayai tiga fungsi utama tersebut (operasi, finance
dan marketing) juga membiayai unsur finance itu sendiri yang kita kenal
sebagai dana (funds). Ini berarti fungsi finance secara umum
bertanggungjawab terhadap penyediaan dana untuk perusahaan dalam
mencapai profit dan juga untuk memberi manfaat bagi pemilik dana dalam bentuk return.
Dalam upaya membiayai kegiatan perusahaan
ini, perusahaan memerlukan sejumlah dana baik yang bersumber dari dalam
(iternal), maupun dari luar (eksternal). Namun perlu disadari bahwa
semua dana-dana yang dikumpulkan tersebut memiliki biayanya
sendiri-sendiri. Ini berarti, perusahaan dalam melakukan kegiatannya, di
satu sisi harus mampu mengembalikan dana-dana tersebut, juga memberi
return terhadap biaya dana tersebut. Ini berarti tugas pokok dan fungsi
finance lebih luas (bersifat ganda) jika dibandingkan dengan fungsi
operation dan fungsi marketing.
Perhatikan fungsi simultan berikut ini:
Firm:
Profit = f (Revenue, Cost)
= f (Nilai output, Biaya input)
Pembiayaan = f (Kebutuhan dana)
Kebutuhan = f (Raising Funds)
Finance:
Surplus = f (Return, Bonus, Laba ditahan)
Return = f (Allocation, Utilization)
Pembiayaan Perusahaan
Pembiayaan pada dasarnya adalah sumber
kehidupan yang pokok pada setiap bisnis. Pembiayaan yang dimaksud adalah
pembiayaan untuk menghasilkan output atau pengeluaran untuk kebutuhan
input. Input yang digunakan ada yang bersifat jangka panjang (investasi)
dan ada yang bersifat jangka pendek (kerja). Pembiayaan
kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pembiayaan kegiatan operasi,
kegiatan marketing dan kegiatan finance sendiri (Gambar-1).
Dalam hubungan ini, tugas pokok dan fungsi finance dalam pembiayaan
menjadi fungsi yang paling kritis untuk diperhatikan di dalam setiap
bisnis. Untuk menjaga kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis sangat
tergantung pada fungsi pembiayaan ini.
Gambar-1. Fungsi Finance sebagai Fungsi Pembiayaan
Untuk memenuhi kebutuhan dana bagi
perusahaan, sudah menjadi tugas pokok fungsi finance untuk melakukan
penghimpunan dana (raising funds) dari berbagai sumber. Dana-dana
tersebut dihimpun dari berbagai sumber dengan cara meningkatkannya dan
memanfaatkannya secara baik. Jika dana yang dihimpun dari dalam masih
kurang harus dihimpun dari luar, seperti bank, lembaga keuangan, dan
pasar uang. Pemilihan sumber keuangan ini haruslah dikaitkan dengan
biaya-biaya dan waktu penggunaannya. Ini berarti penghimpunan dana yang
memadai haruslah diarahkan dalam rangka mempertahankan likuiditas dan
struktur keuangan perusahaan yang sehat.
Dana yang terkumpul tersebut kemudian
dialokasikan terhadap berbagai penggunaan secara tepat dan dimanfaatkan
dengan efisien. Penggunaan ini haruslah direncanakan secara hati-hati
karena dana itu sendiri merupakan sumberdaya yang langka dan memiliki
risiko. Dengan demikian, alokasi haruslah diarahkan terhadap terhadap
kebutuhan modal yang paling menguntungkan dan aman (safety).
Mengelola Keuangan Bisnis
Dana-dana perusahaan seharusnya dikelola
secara efisien dan efektif. Namun, mengelola keuangan perusahaan
haruslah berdasarkan prinsip-prinsip bisnis secara umum dan secara
khusus mengikuti prinsip-prinsip keuangan. Yaitu suatu upaya yang
berorientasi untuk membesarkan dana dan juga beorientasi pada alokasi
dan pengeluaran dana yang sesuai dan penyediaannya tepat pada waktu yang
dibutuhkan. Oleh karena itu, pengadaan dan pemanfaatan dana memerlukan
keahlian yang khusus (art and science).
Gambar-2. Tahapan dan Level Decision Pengelolaan Keuangan
Tabel-1. Tugas Pokok dan Fungsi Pengelolaan Keuangan
|
|
Fungsi | Tugas Pokok |
1. Kebutuhan modal | |
a.Memperkirakan kebutuhan modal jangka panjang (investasi) dan jangka pendek (modal kerja) | |
b.Memperhitungkan anggaran produksi, pemasaran dan lainnya | |
2. Penghimpunan dana | |
a.Memilih secara selektif sumber dana dan membangkitkannya | |
b.Menggalang dana yang cukup untuk membuat struktur modal yang ideal dan menjaga likuiditas (hutan dan ekuitas) | |
c.Meminimalkan biaya modal dengan surat berharga yang ditawarkan perusahaan atau pembelian dana di pasar atau publik | |
3. Alokasi dana | |
a.Alokasi yang tepat pada penggunaan dana yang menguntungkan utamanya investasi dan sebagian untuk modal kerja. | |
b.Mengalokasikan dana antara berbagai jenis aktiva | |
4. Pemanfaatan | |
a.Untuk memastikan efektifitas penggunaan dana dengan menjaga keseimbangan yang tepat antara profitabilitas, likuiditas dan keamanan | |
b.Utilisasi dana harus efisien | |
5. Administrasi | |
a.Pencatatan dana masuk dan dana keluar | |
b.Menjalankan prinsip-prinsip akuntansi | |
6. Pengendalian | |
a.Pengawasan keuangan sehingga menjamin efisiensi penggunaan dana | |
b.Memeriksa kinerja keuangan dengan menggunakan indikator-indikator keuangan terhadap dana yang diinvestasikan | |
7. Arus kas | |
a.Untuk memastikan ketersediaan dana yang memadai dan pengadaan dana pada waktu yang tepat | |
b.Untuk meminimalkan biaya modal dengan mengembangkan modal yang sehat antara berbagai surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan. | |
8. Alokasi surplus | |
a.Untuk mempertimbangkan return (pemilik modal), laba di tahan (hak perusahaan) dan bonus (prestasi pekerja) | |
b.Untuk memberikan tingkat pengembalian yang adil kepada pemilik modal | |
9. Ekspansi | |
a.Untuk menghasilkan dan membangun surplus yang cukup untuk ekspansi dan pertumbuhan melalui laba yang ditahan | |
b.Untuk mengkoordinasikan kegiatan departemen keuangan dengan kegiatan departemen lain dalam organisasi |
0 komentar:
Posting Komentar