Bagaimana Cara Menentukan Lokasi Usaha Bisnis
Bisnis pada prinsipnya bertujuan untuk
menghasilkan profit. Dalam hal ini, profit adalah perbedaan revenue dan
cost. Revenue adalah perkalian antara output dengan harganya, dan cost
adalah perkalian antara input dengan harganya. Semakin besar perbedaan
tersebut, bisnis semakin menguntungkan. Kondisi keuntungan yang ideal
adalah jika revenue makin meningkat (sampai maksimal) dan saat yang sama
cost makin menurun (semakin minimal).
Sehubungan dengan peranan input dan
output tersebut pada basis harga masing-masing maka bisnis (yang akan
dibangun pada lokasi tertentu) akan berhadapan dengan dua situasi
sekaligus, yaitu: pasar output dan pasar input. Pada sisi pasar output,
bisnis (firm) bertindak sebagai produsen (supplier) dan pembeli sebagai
customer. Sementara pada sisi pasar input, bisnis (firm) bertindak
sebagai customer dari supplier dari semua inputnya. Supplier dan
customer dapat direpresentasikan sebagai fungsi supply dan fungsi demand
di dalam pasar (market).
Oleh karena itu, di dalam memilih lokasi bisnis (firm) ada beberapa hal yang perlu dipikirkan secara cermat, yaitu:
-
Apakah ada pasarnya. Dengan kata lain, apakah ada customernya (demand-output) dan juga apakah ada suppliernya (supply-input). Jika ada pasarnya (output dan input), maka langkah berikutnya baru bisa dipikirkan.
-
Seberapa besar revenuenya dan seberapa besar costnya. Besar kecilnya revenue sangat tergantung dari berapa banyak output (produk) yang terjual dan berapa harga jualnya. Revenue ini dipengaruhi oleh customer. Sedangkan besar kecilnya cost sangat tergantung seberapa banyak input (faktor pengadaan atau faktor produksi) dan berapa harga faktornya tersebut. Cost ini dipengaruhi oleh supplier. Input ini terdiri dari input tetap dan input variabel atau dalam arti cost dinyatakan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
-
Bisnis apa yang sedang dicarikan lokasinya. Ada beberapa karakteristik bisnis yang dapat dipilih: production, collection, manufakture, distributor, dan ritel. Masing-masing karakteristik bisnis tersebut memiliki customer dan supplier yang mungkin berbeda dan mungkin sama. Karena itu, menentukan (target) customer dan supplier sangatlah penting dalam memilih lokasi bisnis (firm) tersebut. Dengan demikian, setiap karakteristik bisnis memiliki spesifikasi lokasinya.
Langkah berikutnya adalah
mengidentifikasi siapa yang menjadi customer dan siapa yang menjadi
supplier, dimana mereka berada dan seberapa besar potensinya.
-
Production. Suatu bisnis yang berlandaskan pada sistem produksi (pertambangan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan dan sebagainya). Supplier utama bisnis ini sangat tergantung dari source [01] yang terkait dengan sifat-sifat alam seperti geologi dan kandungannya , tanah, vegetasi, kesuburan, curah hujan, iklim, populasi ikan dan ternak dan sebagainya). Customernya bisa salah satu atau semua rantai dalam supply chain, seperti collection [02], manufacture [03], distributor [04], retail [05]atau langsung ke consumer [06].
-
Collection. Suatu bisnis yang melakukan pengumpulan dalam skala-skala yang kecil kemudian dikumpulkan (pool) dan selanjutnya di perdagangkan baik dalam skala kecil atau partai besar (ekspor). Supplier dalam bisnis ini adalah production [02] sedangkan customernya meliputi manufacture [07], distributor [08], retail [09]atau langsung ke consumer [10].
-
Manufacture. Suatu bisnis yang melakukan pengolahan atau perakitan. Suppliernya adalah production [03] dan collection [07]. Sedangkan customernya adalah distributor [11], retail [12]atau langsung ke consumer [13].
-
Distributor. Suatu bisnis yang melakukan distribusi. Suppliernya adalah production [4], collection [8] dan manufaktur [11]. Customernya adalah retail [14] dan bisa juga consumer [15].
-
Retail. Suatu bisnis yang melakukan eceran. Supliernya adalah production [5], collection [9], manufaktur [12] atau distributor [14]. Customernya adalah consumer [16].
Dengan memahami siapa yang menjadi
customer dan supplier maka di satu pihak kita bisa mengetahui potensi
inputnya (ketersediaan dan kontinuitasnya) dan di pihak lain kita bisa
mengetahui potensi outputnya (penyerapan dan kontinitasnya).
Ketersediaan input terkait dengan biaya bahan bakunya, biaya
transportasi) sedangkan penyerapan output terkait dengan daya belinya
dan pilihannya terhadap produk sejenis dari bisnis yang lain (pesaing).
Oleh karenanya dalam memahami
langkah-langkah pendahuluan dalam menentukan lokasi bisnis di atas, maka
akan mudah bagi anda untuk menerapkan berbagai metode dan teknik
penentuan lokasi atau strategi-strategi dalam memilih lokasi bisnis yang
sesuai dengan tujuan bisnis
0 komentar:
Posting Komentar